Seorang ayah setelah merokok sebaiknya jangan menyentuh bayinya sebelum residu roko hilang.
Residu rokok biasanya akan terus mengendap di pakaian ataupun benda lainnya. Sebab sangat berbahaya sekali jika Anda menyentuh bayi setelah merokok.
Hal ini bukan tanpa sebab, karena residu rokok bisa membuat si kecil jatuh sakit karena racunnya bahkan bisa menyebabkan kematian secara perlahan untuk sang bayi.
Di sosial media ada yang menginformasikan bahwa keponakannya telah meninggal karena asap rokok. berikut foto yang diunggah oleh akun Didie Suhadie.
Ada juga Seorang perokok aktif yang telah mengalaminya sendiri, bayinya meninggal karena residu rokok, padahal ketika ingin merokok ia selalu pergi keluar rumah.
Jangankan menghirup asap rokok, menghirup residu atau endapan racun dari asap rokok juga berbahaya bagi anak.
Seorang mantan perokok aktif mengaku telah mengalaminya sendiri, sang anak meninggal meski ia selalu merokok di luar rumah.
Pengalamannya tersebut dibagikan seorang ayah di sebuah forum online. Pria memiliki nama akun 05072013 tersebut menceritakan, bayinya meninggal dikarenakan pneumonia atau juga radang paru-paru akut di umur yang sangat muda, yakni 1 tahun.
Sama seperti kisah tentang Keanu, pengalaman pria ini juga menjadi viral di forum online. Berikut penuturan yang Ia sampaikan
“Gua mantan perokok gan (perokok aktif selama hampir 18 tahun). Anak gua perempuan cuma mampu genap usianya 1 tahun 10 hari, wafat di vonis radang paru-paru akut (pneumonia) karena ayahnya ngerokok. bukan ngerokok di sebelah anaknya (gua kalau ngerokok pasti keluar rumah), namun menghirup racun-racun nikotin dari baju ayahnya saat kondisi menggendongnya setelah barusan merokok :sedih,” demikian tulisan pengakuan akun tersebut.
Nah buat Bapak-bapak yang masih merokok, sebaiknya hentikan kebiasaan buruk tersebut. Atau jika ingin menggendong bayi Anda sebaiknya jangan setelah merokok, karena racun roko masih menempel di baju Anda.
Jika ingin menggendong bayi, usahakan ganti baju dan gosok gigi terlebih dahulu, hal ini bertujuan agar racun rokok yang menempel bisa hilang. [iNewsiana]

Penjelasan Dokter Terkait Kasus Ini Ternyata Mengejutkan

Kisah-kisah semacam ini dinilai tidak terlalu mengejutkan bagi dokter yang juga penulis buku kesehatan anak, dr Arifianto, SpA.
Menurut dokter yang akrab disapa dr Apin ini, orang tua yang merokok tetap membuat anak berisiko terkena penyakit paru-paru meski sudah membatasi untuk tidak merokok di dalam rumah.
“Asap rokok itu efeknya sampai 10 meter. Jadi walaupun di luar rumah tetap ada risiko asap masuk ke dalam,” kata dr Apin saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Senin (24/3/2014).
Risiko tersebut merupakan efek dari residu racun rokok, yang menempel di baju maupun benda, gorden, seprai, dan sebagainya.
Seseorang yang terpapar racun rokok dengan cara demikian disebut sebagai third hand smoker. Bahayanya sama seperti second hand smoker, yang oleh orang awam sering disebut perokok pasif.
“Tetap saja (berisiko) biar merokok di kantor atau di perjalanan tetapi baru masuk rumah langsung peluk, gendong, atau cium anak tanpa mandi, bersih-bersih dan sikat gigi dahulu,” ungkap dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan prevalensi perokok pada tahun 2007, 2010, dan 2013 berturut-turut meningkat dari 34,2%; 34,7% dan akhirnya 36,3%.

Tak hanya itu, dari 92 juta orang perokok pasif, 43 juta di antaranya anak-anak dan yang paling menyedihkan dan memprihatinkan adalah 11,4 juta dari anak-anak ini masih berusia balita.

Related Posts

Silakan pilih sistem komentar anda ⇛   

0 komentar untuk Bayi Ini Meninggal Karena Asap Rokok Ayahnya Yang Menempel Di Baju